PERAN PERDAGANGAN INTERNATIONAL DALAM
PEREKONOMIAN INDONESIA
Dewasa ini berbagai
pembatasan perdagangan yang bersifat trade distortive dalam
bentuk subsidi, hambatan tariff dan non tariff serta proteksi regulasi masih
banyak terjadi diberbagai Negara, termasuk Negara-negara maju sekalipun.
Upaya-upaya untuk mencapai tingkat liberalisasi yang lebih tinggi bukannya
tanpa persoalan, baik dalam tataran nasional maupun dalam tataran
internasional. Sensitivitas kebijakan perdagangan dan politik telah semakin
mempersulit proses liberalisasi pasar.
Bagi Indonesia sendiri keikutsertaan Indonesia
dalam berbagai forum kerja sama perdagangan internasional diyakini dapat
memberikan manfaat yang lebih baik bagi pertumbuhan perekonomian Indonesia.
Walaupun demikian tantangan yang ditimbulkan sebagai konsekuensi keikutsertaan
Indonesia tersebut ternyata tidaklah sedikit, baik tantangan ekonomi maupun tantangan
politis dan social, yang kesemuanya menjadikan produk-produk Indonesia kurang
kompetitif di pasar internasional. Upaya-upaya yang sistematis dan konsepsional
untuk meningkatkan daya saing ekonomi nasional perlu dilakukan agar Indonesia
dapat memanfaatkan liberalisasi perdagangan dunia dengan baik
Kebijakan perdagangan
internasional diperlukan untuk menanggulangi berbagai kerugian yang mungkin
terjadi. Setiap Negara tentu saja berkewajiban melindungi diri dari berbagai
kemungkinan yang dapat merugikan perekonomiannya. Dengan melindungi produksi
dalam negeri diharapkan Negara mendapat manfaat yang besar dari aktivitas
perdagangan internasional.
Berbagai macam kebijakan yang mungkin dapat
dilaksanakan suatu Negara untuk mendapatkan manfaat dari kegiatan perdagangan
internasional, antara lain proteksi, perdagangan bebas, dan politik dumping.
Selain terjadi
kegiatan ekspor dan impor, perdagangan internasional akan memberikan dampak
positif bagi Negara yang bersangkutan. Suatu Negara akan banyak memperoleh
dampak positif apabila Negara tersebut mengadakan perdagangan internasional.
Menurut Sadono Sukirno, manfaat perdagangan
internasional adalah sebagai berikut :
· Memperoleh
barang yang tidak dapat diproduksi di negeri sendiri. Banyak faktor-faktor yang
emengaruhi perbedaan hasil produksi di setiap negara. Faktor-faktor tersebut di
antaranya : Kondisi geografi, iklim, tingkat penguasaan iptek dan lain-lain.
Dengan adanya perdagangan internasional, setiap negara mampu memenuhi kebutuhan
yang tidak diproduksi sendiri. · Memperoleh keuntungan dari
spesialisasi. Sebab utama kegiatan perdagangan luar negeri adalah untuk
memperoleh keuntungan yang diwujudkan oleh spesialisasi. Walaupun suatu Negara
dapat memproduksi suatu barang yang sama jenisnya dengan yang diproduksi oleh
negara lain, tapi ada kalanya lebih baik apabila negara tersebut mengimpor
barang tersebut dari luar negeri.
·Memperluas pasar dan
menambah keuntungan. Terkadang, para pengusaha tidak menjalankan mesin-mesinnya
(alat produksinya) dengan maksimal karena mereka khawatir akan terjadi
kelebihan produksi, yang mengakibatkan turunnya harga produk mereka. Dengan
adanya perdagangan internasional, pengusaha dapat menjalankan mesin-mesinnya
secara maksimal, dan menjual kelebihan produk tersebut keluar negeri.
· Transfer
teknologi modern Perdagangan luar negeri memungkinkan suatu negara untuk
mempelajari teknik produksi yang lebih efesien dan cara-cara manajemen yang
lebih modern.
Daftar Pustaka :
Ø Supriatna,
Nana, dkk. 2006. Ilmu Pengetahuan Sosial (Geografi, Sejarah, Sosiologi,
Ekonomi). Bandung: PT Grafindo Media Pratama.
Ø Yasin,
Mohammad dan Sri, Ethicawati. 2007. Ekonomi. Jakarta: Ganeca Exact.
Ø Sukirno,
Sadono. 2013. 19 juni 2016. Pukul 22.30 WIB.